Sabtu, 11 Juni 2011

Ratunya Kami


Matahari tidur dalam persembunyiannya
Bintang dan bulan masih mengawasi sejuta keheningan
Diam...seakan bisu...
Sama sekali tidak membisingkan telinga
Bersama matahari itu berisik!!!!melelahkan!!!!!!

Bunda,,,Ibuku...
Terjaga lebih awal
Ayam pun masih tertinggal jauh dari garis finish waktu tugasnya
Ayah dan diriku dan juga bersama kegelapan malam masih saja lelap
Di atas perahu busa yang berlayar ke pulau mimpi

Bunda,,,Ibuku...
Merebus air untuk kami, disaat kami tidak haus
Memasak makanan untuk kami, disaat kami tidak lapar
Menyiapkan baju kami, padahal kami masih mengenakan baju tidur
Merapihkan perlengkapan kami, pdahal kami tidak kemana-mana

Bunda,,,Ibuku...
Ratunya pagi buta, bidadari dalam mimpi kami
"Apakah Bunda tidak merasa lelah dan mengantuk?"
"Bunda tidak merasa lelah dan mengantuk demi Kalian....
Agar kalian bisa berlayar ke realitas bersama matahari, dalam kebisingan, menggapai dunia, harapan, dan cita-cita
Bunda sayang kalian "

"Terimakasih banyak Bunda, Ibuku..."

Untuk Pahlawanku

Saat sang surya mulai bangun
Pahlawanku tiba di medan bertukarnya ilmu
Memberikan prajurit-prajurit jutaan peluru ilmu
Agar kami bisa gunakan untuk berjuang dan menang menghadapi dunia

Berhulukan salam
Sampai saat sang surya mulai tertidur
Bunyi itu kian mengecil
Berhilirkan salam
Agar kami bisa selamat nantinya

Pahlawanku, guruku
Demi siapa kau berjuang?Demi kami?
Jutaan bintang takkan sanggup menembus jasamu
Akan kami gunakan peluru-peluru itu sebaik-baiknya
Agar kami bisa menggapai puncak dunia

Terimakasih pahlawanku, guruku...